Monday, November 27, 2006



I dont need no geniousity to tell that you're the most beautifyl girl
It doesnt take all the jewellery in the world to see that you're the most shining of all
You are the prove
My only love

Gue berhenti memetikkan gitar gue. Baru sampai situ lagunya selesai. Sisanya, masih belum bisa gue lanjutin. Gue teringat sama pembicaraan terakhir gue sama Dany. Iya, wanita yang merupakan objek dari lagu gue barusan. Kira-kira seminggu yang lalu, di kantin kampus. Dia baru aja putus dari Winky- si sialan itu!- laki-laki yang sudah setahun mengisi hari-harinya. Bahkan sudah dia percaya sebagai soulmatenya. Pelabuhan terakhirnya. Dia tersenyum, senyum yang amat dipaksakan. Matanya masih merah dan bengkak. Tapi toh, dia tetap tersenyum. "Emang Dik, waktu lagi sedih gini cuma satu skup es krim strawberi..", ujarnya sambil mengangkat cup es krimnya, "Sama seorang Dika, yang bisa gue percaya.." Kata-kata itu terus terngiang di telinga gue.
"Kenapa lo gak bilang aja si sama dia?", ujar Riko-sohib gue-saat gue suatu waktu gak sengaja mainin lagu itu di depan dia. Gue cuma sok bego, "Bilang apa? Sama siapa?", jawab gue sambil nyengir.
"Ke Dany, tolol. Ya masak ke bi Jum? Sampe kapan lo mau nyembunyiin ini Dik?"
Gue menaroh gitar gue, "Gak usah lah Ko. Tambah ribet entar. Gini aja, gue udah puas kok."
"Alah, tai. Bilang aja lo takut."
"Maksud lo apaan Ko?"
"Iya, lo takut denger jawaban dia. Lo takut hubungan kalian jadi beda. Kalian gak bisa barengan lagi. Lo takut kehilangan dia. Iya kan? Lo takut keluar dari zona aman. Tapi, yang ada lo malah sakit sendiri.", jawab Riko sambil menghembuskan asap rokoknya pelan.
Gue cuma diam. "Cinta itu belum berarti kalo belum lo persembahkan buat seseorang, man.", lanjut Riko.

***

Hari ini, Dany tampak sangat cantik. Bibirnya tersenyum terus. Pipinya seolah bersinar. "Tadi katanya mau ngomong Dik. Apaan?", tanyanya.
Yup, hari ini udah gue putusin, gue bakal ngaku ke dia. Sebagai seorang cowok -ditambah lagi sebagai seorang cowok yang udah dua taun tergila-gila sama dia dan cuma dianggep sahabat- gue gak bisa mundur lagi. Gue ngangguk, "Tapi lo duluan aja Dan. Tadi di telpon katanya ada yang mau diomongin juga?"
Dany menatap gue lama sebelum akhirnya berkata. "Dik, gue baru sadar kalo orang yang selama ini ada di samping gue kalo gue butuh, orang yang selalu ngejagain gue.. adalah elo.", ucapnya. Gue terbengong mendengar penuturannya. Apa maksudnya? Dany menarik nafas panjang. "Gue.. pasti udah sangat sangat amat sering nyusahin lo ya Dik?"
Gue ngegeleng kenceng. "Apaan si Dan? Gue gak pernah ngerasa disusahin kok."
Dany tersenyum, "Lo baik banget si Dik. Kebaikan. Gue.. Gue pikir, udah saatnya menghentikan ketergantungan gue sama elo. Gue mesti berhenti nyusahin lo."
Kepala gue seketika berdenyut. "Gue gak ngerti Dan. Gue kan udah bilang gak papa. Kenapa tiba-tiba lo ngomong gini sih.", ujar gue panik.
Dany menggeleng. "Gue kemaren ngobrol sama Winky. Kita.. kita sepakat mau balikan lagi." Kalo ini adalah salah satu episode di sinetron, mungkin ini adalah saatnya backsound halilintar dinyalakan. "Gue gak pernah ngomong sama elo, tapi.. salah satu alesan gue sama Winky waktu itu putus adalah elo. Gue tau, dia gak gitu suka sama hubungan kita. Jadi.. gue.. Gue mesti komit sama dia. Gue pikir dengan cara ini...", lanjut Dany.
Gue memandang Dany lama. Tiba-tiba hati gue jadi sakit. Sangat sakit. "Lo bisa ngerti kan Dik? gue pikir, ini yang terbaik buat gue, Winky, dan juga buat elo kan. Ilang deh satu beban lo", lanjutnya sambil nyengir kepada gue. Gue memaksakan senyum. Gue mengangguk perlahan..
Kami lama terdiam, hanya diganggu oleh dentingan sendok yang menyentuh bibir gelas teh manis Dany. "Mau tau sesuatu gak Dik? Kalo lo waktu itu juga ngedeketin gue.. pasti gue pilih elo. He he.. sayang juga ya, selama ini kita sobatan aja."
Pernyataan terakhir Dany bagai menyengat jantungku. Maksudnya apa? Gue selama ini menyiakan kesempatan? Kalo gue yang bego ini terlalu takut untuk melangkah ke zona non-aman gue? Dan itu ngebuat gue kehilangan dia? Dan kehilangan kesempatan gue? "But you are my best friend after all.", lanjut Dany lagi. Tiba-tiba handphone dany berdering. "Eh, Winky dah miskol. Oh ya, tadi lo mau ngomong apaan Dik? Gue udah ngomong semua yang pengen gue omongin kok."
Gue sayang banget sama elo. Gue selama ini takut kehilangan elo kalo gue ngaku. Jangan pergi Dan.. Please, jangan pergi!! "Gue cuma mau ngomong kalo, apapun yang elo mau, gue pasti dukung elo kok."
Dany tersenyum manis. Sangat manis. "Gue tau, gue selalu bisa ngandelin elo.", bisiknya. Dan dia pun berbalik pergi. Gue gak inget apa-apa lagi. Yang gue inget, semua cahaya di hidup gue ilang kebawa sama dia dan yang tertinggal cuma bayangan. Gelap.

***

Akhirnya, lagu itu memang gak selesai. Gue pikir, gue mesti nyimpen lagu itu dan semua kenangan bersama Dany, di suatu tempat jauh di dalem lubuk hati gue. Terkunci bersama semua penyesalan gue. Dan berharap kunci ke ruang hati gue yang itu hilang dan gak akan pernah ditemukan.

all by rainbow of my life 4:52 AM :: 3 Komentar::

komentar, teman-teman?

---------------------------------------


The Main Character

Yanda..

Seorang gadis

Dengan semua ruparupawarna hidupnya..

Another Story

<--My Album
My Story

10 last episodes

  • "Dri.. Kayaknya aku gendutan deh..", ucap Mira tib...
  • Hulaa...Here's another one from me..Tempat saya me...
  • Previously on ruparupawarna

  • November 2006
  • December 2006
  • January 2007
  • The Other Casts

    Ms. Ratih
    Ms. Yuli
    Mr. Ody

    Layout : okke
    gambar : gettyimages